Kamis, 31 Maret 2011

Analisa dan Perancangan Sistem Listrik Prabayar (Prepaid) PT. PLN (Persero) UPJ Kudus Kota


1. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan gambaran tentang apa saja yang diperbuat oleh sistem. Berikut adalah use case diagram sistem listrik prabayar (prepaid) :


Kelas yang diperoleh adalah :
1. Kelas User
Gambar  : Kelas User
Kelas user memiliki atribut-atribut antara lain : id_petugas, password,username, alamat, jabatan, bidang. Petugas PLN yaitu, Keuangan,Vending Unit,Teknik, dan Petugas Pelayanan Pelanggan (PP). Fungsi kelas ini adalah menampung data semua petugas pada sistem listrik prabayar. Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: tambah baru, login, koreksi password, verifikasi user,keluar.
2. Kelas Formulir Permintaan Prepaid
Gambar  : Kelas Formulir Permintaan Prepaid
Kelas formulir permintaan prepaid memiliki atribut-atribut antara lain :id_pelmeter, nm_pelanggan, alamat, no_hp, no_ktp, tarif/daya lama, tarif/daya baru, id_petugas, username. Fungsi kelas ini adalah menampung data semua yang ingin melakukan permintaan prepaid pada sistem listrik prabayar. Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: get data_pelanggan, set data_pelanggan, dan view data_pelanggan dikarenakan formulir ini harus diisi dan ditanda tangani oleh pemohon.
3. Kelas Pembebanan Trafo

Gambar : Kelas Pembebanan Trafo
Kelas TOKEN Prepaid memiliki atribut-atribut antara lain :
id_pelmeter, tarif, daya, jumlah_pemakaian_listrik, keterangan. Fungsi kelas ini adalah menampung semua data Pembebanan Trafo pada sistem listrik prabayar.
Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: get data_pelanggan, set data_pelanggan, view data_pelanggan
4. Kelas TOKEN Prepaid
Gambar  : Kelas Token Prepaid
Kelas TOKEN Prepaid memiliki atribut-atribut antara lain :
id_pelmeter, nm_pelanggan, besar kwh perdana. Fungsi kelas ini adalah menampung semua data TOKEN Prepaid pada sistem listrik prabayar. Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: tambah baru, get data_TOKEN_Prepaid, set data_TOKEN_Prepaid, view data_TOKEN_Prepaid
5. Kelas Peremajaan
Gambar  : Kelas Peremajaan
Kelas Peremajaan memiliki atribut-atribut antara lain : no_agenda, jenis_agenda, id_pelmeter, nm_pelanggan, alamat, no_hp, nilai_UJL,nilai_kwh_sisa_UJL, kwh_sisa_UJL, nilai_sisa_pakai_kwh, id_petugas, username. Fungsi kelas ini adalah menampung semua data Peremajaan pada  sistem listrik prabayar. Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: get data_pelanggan, view data_pelanggan, set data_pelanggan
6. Kelas Perintah Kerja
Gambar : Kelas Perintah Kerja
Kelas Peritah Kerja memiliki atribut-atribut antara lain : no_pk, tgl_pk,pelaksana, no_agenda, jenis_agenda, id_pelmeter, nm_pelanggan, alamat, no_hp,gardu/tiang, tarif/daya_lama, tarif/daya_baru, no_kuitansi, biaya. Fungsi kelas ini adalah menampung semua data Perintah Kerja pada sistem listrik prabayar.Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: tambah baru.
7. Kelas Kuitansi
Gambar . : Kelas Kuitansi
Kelas Kuitansi memiliki atribut-atribut antara lain : No_kuitansi,Tgl_kuitansi, No_Agenda, Jenis_Agenda, Id_pelmeter, Nm_pelanggan, Alamat,No_hp, Tarif/daya, Gardu/Tiang, Biaya_penyambungan, Biaya_administrasi,Materai, Biaya_kwh_perdana, Biaya_PPJ_kwh_perdana, Biaya_PPN_kwh_perdana, Materai_kwh_perdana, Jumlah_Biaya. Fungsi kelas ini adalah menampung semua data Kuitansi pada sistem listrik prabayar. Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: tambah baru, get data_kuitansi, set data_kuitansi, view data_kuitansi.
8. Kelas Ganti MCB
Gambar .: Kelas Ganti MCB
Kelas Ganti MCB memiliki atribut-atribut antara lain : No_ganti_MCB,Tgl_ganti_MCB, No_Agenda, Id_pelmeter, Nm_pelanggan, Alamat, No_hp,Tarif/daya_lama, Tarif/daya_baru, Gardu/tiang, Merk/type_lama, Merk/type_baru,Tahun_buat_MCB. Fungsi kelas ini adalah menampung semua data Ganti MCB pada sistem listrik prabayar. Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: tambah baru, set data_ganti_MCB, view data_ganti_MCB
9. Kelas Berita Acara
Gambar .: Kelas Berita Acara
Kelas Berita Acara memiliki atribut-atribut antara lain : No_berita_acara, Hari_berita_acara, Tgl_berita_acara, No_PK, Id_pelmeter, Nm_pelanggan,, Alamat, No_hp, Tarif_baru, Daya_baru, No_agenda, Pelaksana,Merk/type/nomor, Ukuran,Tahun(buat/segel), Konstanta_meter, Keterangan. Fungsi kelas ini adalah menampung semua data Berita Acara pada sistem listrik prabayar. Sedangkan operasi yang dilakukan adalah: tambah baru, set berita_acara, view berita_acara
3. Class Diagram
Class diagram menggambarkan hubungan antar kelas dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. Berikut ini adalah class diagram tersebut :
Gambar . Class Diagram Sistem Listrik Prabayar (Prepaid)
4. Sequence Diagram
Berdasarkan use case diagram dan class diagram yang telah terbentuk pada langkah sebelumnya, langkah berikutnya adalah menyusun squence diagram.
1. Login
Gambar  Sequence Diagram Login
2. Pendaftaran

Gambar  Sequence Diagram Pendaftaran

Keterangan :
TOKEN : Istilah Prepaid (semacam pulsa)
3. Peremajaan
Gambar . Sequence Diagram Peremajaan
Keterangan :
PP : Pelayanan Pelanggan
PDL : Perubahan Data Langganan
UJL : Uang Jaminan Langganan
4. Perintah Kerja

Gambar . Sequence Diagram Perintah Kerja
Keterangan :
PK : Perintah Kerja
MCB : Alat Pengukur kwh Digital (Prepaid)
5. Ganti MCB
Gambar Sequence Diagram Laporan
Keterangan :
PP : Pelayanan Pelanggan
Lap. Keu : Laporan Keuangan

Rabu, 30 Maret 2011

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MOBILE KRS BERBASIS J2ME MENGGUNAKAN JARINGAN GPRS

Fredy Purnomo1
, Denny Hendrawan2
, Felix3
, Fidel Hendry4
1
Binus University, Jakarta
2
Program Sarjana Rekayasa Piranti Lunak, BINUS University. Telepon +62-818-08-556-477,
dnyhendrawan@yahoo.com
3
Program Sarjana Sistem Jaringan, BINUS University. Telepon +62-859-59-598-238, flix_phan@yahoo.co.id
4
Program Sarjana Sistem Basis Data, BINUS University. Telepon +62-818-06-077-887, flu_911@yahoo.com

ABSTRAKS
Pengisian KRS yang ada di kampus saat ini masih berupa pengisian KRS melalui website internet maupun
Binus Phone Service (BPS). Jadwal pengisian KRS yang bertabrakan dengan jadwal perkuliahan mahasiswa,
dan banyaknya pengisian KRS yang dilakukan di warnet oleh mahasiswa menjadi masalah disini. Tujuan tulisan
ini adalah untuk mendeskripsikan pembangunan aplikasi perangkat lunak yang dapat berjalan di Sistem
Operasi pada Handphone yang mendukung aplikasi Java Mobile dan memberikan alternatif lain dalam
melakukan pengisian KRS bagi Mahasiswa BINUS University. Hal ini telah dapat dipecahkan oleh aplikasi yang
dijelaskan pada tulisan ini.

Kata kunci: Mobile, J2ME, KRS, GPRS. 
I.  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi di masa sekarang ini, perangkat mobile yang merupakan salah satu media komunikasi menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat bahkan perangkat mobile menjadi suatu benda yang lumrah karena peredarannya yang sangat luas dan mudah dipakai. 
Kebutuhan akan banyaknya variasi soal dan persediaan soal dalam suatu universitas sangat penting terutama mendekati waktu-waktu ujian baik itu Ujian Tengah Semester maupun Ujian Akhir Semester. Efektivitas dan  tingkat keamanan yang baik dibutuhkan dalam mendokumentasikan soal-soal ujian tersebut. Sedangkan, efisiensi waktu dan tenaga juga dibutuhkan dalam pengambilan soal-soal ujian. 
Kemajuan teknologi perangkat  mobile yang pesat memungkinkan pemanfaatan yang lebih dari kemampuan perangkat. Hal ini memicu keinginan dan antusias dari segala kalangan untuk mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mereka yang menginginkan  mobilitas tinggi, tanpa dibatasi waktu dan tempat. Banyaknya kalangan yang melakukan pengembangan memberi nilai positif karena banyak terciptanya aplikasi-aplikasi yang dapat membantu pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu, teknologi jaringan yang juga berkembang dengan pesat mendukung pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan jaringan  wireless (nirkabel). Teknologi tersebut meyediakan akses jaringan tanpa kabel dengan kecepatan yang cukup tinggi;  GPRS (115 kb/s),  3G (384 kb/s), yang memungkinkan pengguna merasa nyaman dalam mengakses informasi[3].  
Pengisian KRS (Kartu Rencana Study) merupakan bagian yang berperan penting dalam sistem akademik BINUS  University. Mahasiswa harus mengisi KRS untuk menentukan kelas perkuliahan dan mata kuliah yang akan diambil pada semester berikutnya. Hal ini menjadikan pengisian KRS sebagai hal yang  vital bagi kelancaran perkuliahan mahasiswa karena jika mahasiswa tidak mengisi KRS maka mahasiswa bersangkutan
dinyatakan cuti kuliah. 
Dengan adanya pengembangan sistem pengisian KRS dalam bentuk aplikasi yang mendukung berbagai jenis sistem operasi di perangkat  mobile akan memberikan alternatif tambahan bagi
mahasiswa untuk mengakses form pengisian KRS, baik bagi mereka yang menggunakan Perangkat mobile berbasis  Symbian maupun Windows Mobile dengan menggunakan jaringan GPRS. 

B.  Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian pengembangan Teknologi Sistem KRS Mobile berbasis J2ME dan MIDP menggunakan jaringan wireless GPRS adalah sebagai berikut :
1.  Mengkaji dan merumuskan proses kerja dari Sistem KRS Mobile berbasis  J2ME  dan MIDP Menggunakan Jaringan Wireless GPRS.
2.  Membangun fitur perangkat lunak yang dapat berjalan di Operating System yang mendukung aplikasi J2ME. 
3.  Membangun fitur perangkat lunak yang dapat mengakses  database KRS melalui jaringan GPRS.
4.  Membangun fitur perangkat lunak yang dapat menyediakan batasan mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa.

Manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan perangkat lunak sistem KRS mobile menggunakan jaringan GPRS bagi mahasiswa Bina Nusantara adalah: 

1.  Memberikan informasi mata kuliah yang dapat diambil pada pengisian KRS.
2.  Memberikan kemudahan dan alternatif akses/ pengisian KRS.

II.  STUDI PUSTAKA
A.  Sistem Jaringan GPRS
GPRS (singkatan bahasa Inggris:  General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD[3]. Penggabungan layanan telepon seluler dengan GPRS (General Packet Radio Service) menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS),  Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW). Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah[3]:    -> GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai  interface ke PDN (Public Data Network),  information routing,  network screening, user screening, address mapping. 
->  SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS,  update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
-> PCU: komponen di  level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS.

B.  J2ME
Java 2 Micro Edition (J2ME) adalah Java versi Sun yang ditujukan untuk mesin-mesin dengan sumber daya  hardware yang terbatas seperti  PDA, telepon seluler, dan elektronik konsumen dan perangkat embedded[1]. Jadi bisa dikatakan  J2ME adalah satu set spesifikasi dan teknologi yang fokus kepada perangkat konsumen. Perangkat ini memiliki jumlah memori yang terbatas, menghabiskan sedikit daya dari baterei, layar yang kecil dan bandwith jaringan yang rendah[1]. J2ME menyediakan suatu  interface yang sesuai dengan perangkat. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak harus dikompile ulang supaya mampu dijalankan pada mesin yang berbeda. Inti dari  J2ME terletak pada  configuration dan  profile-profile[2]. Suatu configuration menggambarkan lingkungan  runtime dasar dari suatu sistem  J2ME. Ia menggambarkan core  library,  virtual  machine, fitur keamanan dan jaringan. J2ME sendiri ini dibagi menjadi dua buah bagian diantaranya ialah bagian  configuration  dan profile[2]


)>  Lapisan Konfigurasi:
Configuration sendiri ditentukan perkembangannya oleh JCP (Java Community Process), inilah badan non-profit yang berkutat dengan perkembangan teknologi  Java.  J2ME mempunyai dua konfigurasi yaitu  Connected Limited Device Configuration (CLDC)  dan Connected Device Configuration  (CDC). Pada bagian ini secara detail CLDC diperlukan untuk pengembangan aplikasi  wireless dengan  MIDP implementasinya CLDC digunakan untuk program Java pada perangkat keras dengan ukuran memori yang terbatas, pada 160 sampai dengan 512   Kilobyte [2].

)>  Lapisan Profil:
Profile merupakan kebalikan dari configuration yaitu mengatur hal-hal yang spesifik untuk sebuah device atau tipe  market. Misalkan pada  profile ini diatur tentang  persistent  storage dan UI. Saat ini JCP telah mendefinisikan lima buah  profile, salah satunya yaitu  MIDP yaitu  profile yang digunakan pada banyak  mobile  devices. Akibatnya, fitur fitur yang kurang penting untuk diimplementasikan dalam handheld device yang bersangkutan dari Java 2 harus dibuang.  MIDP dikhususkan untuk digunakan pada  handset  dengan kemampuan CPU, memori,  keyboard  dan  layer  yang terbatas, seperti handphone, pager,  PDA dan sebagainya.  Aplikasi yang berjalan pada sebuah perangkat yang mendukung  MIDP disebut dengan MIDlets, atau lebih singkatnya MIDlet merupakan aplikasi yang dibuat menggunakan  Java 2 Micro  Edition dengan
profile  Mobile Information Device Profile(MIDP) [2].

C.  PHP
Menurut  Erack Network, 2003[4], PHP (akronim dari  PHP Hypertext Preprocessor) ini bahasa pemrograman  script yang paling banyakdipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs  web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP dikatakan sebagai sebuah  server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan oleh  server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada  web  browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. 

III. PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
Beberapa hasil perancangan dari sistem yang telah dibangun adalah:

A.  Use Case
 Use Case Diagram sistem menggambarkan aksi yang dilakukan aktor pada sistem Mobile KRS. Use Case Diagram Sistem Mobile KRS dapat dilihat pada gambar 1.
B.  Class Diagram
Class Diagram aliran data sistem menggambarkan sistem sebagai objek-objek dalam
Gambar 1. Use Case Diagram Sistem Mobile KRS
Gambar 2. Class Diagram Sistem Mobile KRS

C.  Entity Relationship Diagram (ERD)
bentuk kelas dengan atribut dan fungsionalitas
masing kelas. Class Diagram aliran data sistem
dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 1. Use Case Diagram Sistem Mobile KRS

USER
NIM (STRING)
PASSWORD (STRING)
SEMESTER (NUM)
JURUSAN (STRING)
PEMINATAN (STRING)
LOGIN
SELECT SUBJECT
SELECT CLASS
SISTEM
NO.BOOKING (STRING)
NIM (STRING)
CLASS (STRING)
SUBJECT (STRING)
DISPLAY MENU
GET DATA
UPDATE DATABASE
VALIDATE
NIM (STRING)
PASSWORD (STRING)
SEMESTER (NUM)
JURUSAN (STRING)
PEMINATAN (STRING)
SHIFT (STRING)
CLASS (STRING)
SEAT (NUM)
CHECK DATA
Gambar 2. Class Diagram Sistem Mobile KRS

C.  Entity Relationship Diagram (ERD)
Perancangan ERD menunjukkan detil sistem dalam bentuk entitas basis data yang memiliki atribut dan keterangan masing-masing, serta hubungan antar entitas yang ada[7]. ERD Sistem Mobile KRS dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Diagram ERD Sistem Mobile KRS

D.  Diagram Proses Bisnis
Diagram proses bisnis menjelaskan alir kerja dan data pada sistem Mobile KRS dan perilaku sistem terhadap berbagai kemungkinan aksi yang terjadi terhadap sistem. Proses Bisnis pada sistem aplikasi KRS Mobile dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Proses Bisnis pada Sistem Mobile KRS

IV. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di BINUS University, khususnya di IT Directorate Laboratory. Metode yang dilakukan menggunakan metode waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001, p28) [5]. Adapun metode yang kami pakai terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
  • Requirement Specification
  • Analysis
  • Design
  • Coding and Testing 
  • Implementation
  • Maintenance 
V.  HASIL YANG DIPEROLEH
A.  Hasil Analisis Kuisioner
Dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner, diperoleh data sebanyak 12 data observasi. Dari data observasi ini kemudian dianalisa untuk membuat model dan konsep sistem mobile KRS yang diusulkan.  Adapun distribusi datanya dapat dilihat pada gambar 5 sampai dengan gambar 7.
B.  Fitur Mobile KRS
Fitur utama dari aplikasi Mobile KRS ini adalah fitur untuk registrasi KRS yang dapat diakses melalui perangkat selular. Ada dua proses utama yang akan dilakukan user pada saat menggunakan aplikasi Mobile KRS. 
Setelah user login dengan benar, akan muncul Menu Utama yang terdiri dari Menu Pemilihan Mata Kuliah dan Menu Pemilihan Kelas. Menu Pemilihan Mata Kuliah akan memberikan daftar batasan Mata Kuliah yang dapat diambil dengan ketentuan jumlah sks memiliki hak batasan total jumlah. Mata Kuliah yang dipilih akan dimunculkan pada Menu Pemilihan Kelas yang akan dilakukan user selanjutnya. 
Setelah user melakukan pemilihan Mata Kuliah, user akan dikembalikan ke Menu Utama dan melanjutkan ke pemilihan kelas. Di Menu Pemilihan Kelas, user dapat memilih kelas sesuai dengan jadwal yang ada. Akan ada peringatan untuk
pemilihan kelas kembali, jika ada jadwal yang sama maupun jumlah kursi yang tersedia telah habis pada saat user melakukan pemilihan kelas. User akan diberikan kode booking jika registrasi KRS telah berhasil dilakukan.

C.  Implementasi Sistem Yang Diusulkan
Dalam perancangan aplikasi Mobile KRS yang menggunakan J2ME serta PHP sebagai web service dengan database. Perlu diperhatikan komponen-komponen untuk mendukung proses pengimplementasian aplikasi tersebut. 
Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, adapun spesifikasi perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut,  Hardware: Smartphone atau PDA dengan memori internal minimum 32 MB, Mendukung fitur  runtime MIDP 2.0 dan CLDC 1.1, Fitur koneksi internet melalui jaringan 3G-GPRS, Software: Sistem operasi mobile yang mendukung Java Mobile misalnya  Microsoft Windows Mobile atau Symbian OS, dll. 
Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, adapun spesifikasi perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan oleh server untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut,  Hardware:  Processor Intel Pentium 4 1,5 GHz, Memory RAM 512 MB,
Hard Disk Drive 40 GB, Mouse Device, Keyboard, Fitur koneksi internet,  Software: Microsoft  Server
2003, dan MySQL 5.1.
 
Tabel 1. Evaluasi Waktu Penggunaan aplikasi KRS Mobile dan aplikasi KRS Internet 
 VI. EVALUASI
Untuk mengevaluasi waktu, dilakukan proses perhitungan rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam menggunakan aplikasi. Hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan hasil yang didapatkan dari evaluasi mahasiswa terhadap waktu pemakaian KRS Internet. Hasil yang diperoleh akan dijelaskan pada Tabel 1.
VII.  KESIMPULAN AKHIR
A.  Kesimpulan
Dengan demikian dari hasil pembahasan dapat disimpulkan dengan sistem dan aplikasi yang baru bahwa:
1.  Proses pengisian KRS dapat digunakan dengan mudah. Dengan tampilan yang sederhana dan proses yang mudah dimengerti, mahasiswa dapat menggunakan aplikasi Mobile KRS tanpa menemukan kendala.
2.  Pengisian KRS menjadi fleksibel dengan adanya aplikasi Mobile KRS karena dengan perangkat selular dan jaringan GPRS, mahasiswa sudah dapat melakukan proses registrasi krs melalui aplikasi Mobile KRS, sehingga mahasiswa tidak harus repot jika dihadapi dengan situasi ketika sedang melakukan aktifitas lain di jam registrasi KRS.
3.  Dengan adanya aplikasi Mobile KRS, proses registrasi KRS di Binus University juga ikut terbantu karena mahasiswa sudah mendapatkan alternatif sarana registrasi KRS.
4.  Waktu yang digunakan dalam proses registrasi
KRS melalui aplikasi KRS Mobile berlangsung lebih lambat karena koneksi GPRS masih kalah cepat dibandingkan koneksi Internet via komputer. Namun demikian, dengan adanya aplikasi Mobile KRS, waktu akses sarana menjadi lebih cepat dibandingkan dengan waktu akses sarana aplikasi KRS Internet.

B.  Saran
Adapun dalam pembuatan aplikasi ini masih ada beberapa kekurangan yang perlu dikembangkan lebih lanjut, yaitu:
1.  Basis Data pada sistem Mobile KRS nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pada saat implementasi di masa yang akan datang.
2.  Penambahan fitur-fitur lain sesuai kebutuhan mahasiswa yang dapat meningkatkan nilai guna Mobile KRS sebagai sarana registrasi KRS di Binus University.
3.  Melakukan pengembangan pada sistem jaringan yang digunakan lebih lanjut seiring dengan perkembangan teknologi jaringan pada perangkat seluler.
4.  Menempatkan staff untuk melakukan pemantauan sistem basis data pada database Mobile KRS pada waktu registrasi KRS berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA
[1]  Sun Developer Network, 2008, Java ME Technology, http://java.sun.com/javame/technology/index.jsp

[2] Keogh, James. (2003).  The Complete Refrence J2ME. McGraw-Hill, New York.

[3]  Ceptelefoncunuz, 2009, Pengertian GPRS dan WAP, http://www.ceptelefoncunuz.net/pengertian-wap-dan-gprs/

[4]  Erack Network, 2003, PHP  Tutorial –  Learn PHP, http://www.tizag.com/phpT/

[5] Pressman, Roger S. (2001).  Software Engineering: A Practitioner’s Approach. 5th Editon. McGraw-Hill, New York.

[6]  Justinus, Tony, 2009, Pengembangan aplikasi dari Metodologi Waterfall, http://tonyjustinus.wordpress.com/2007/11/11/waterfall-process-model/

[7] Connolly, T.M., Begg, C.E. (2002).  Database System A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. 3rd Edition. Addison-Wesley, USA.


Senin, 28 Maret 2011

STUDI RANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBUATAN KARTU RENCANA STUDI (KRS) ONLINE DI STMIK-LPMIK

PENDAHULUAN
Berawal dari sebuah lembaga pendidikan yang bernama Lembaga
Pendidikan Manajemen Informatika Komputer (LPMIK) yang didirikan pada
tahun 1996, sebagai gagasan Drs. Yusrodi Cipto Hadi Pranoto yang menangani
bidang Pendidikan Extension sampai Diploma I khususnya untuk jurusan
Sekretaris, Manajemen Perusahaan, Manajemen Keuangan dan Perbankan,
Komputer Akuntansi, Manajemen Informatika, Bahasa Inggris dan Bahasa
Jepang, dan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
kebutuhan tenaga terampil di bidang komputer maka berdiri Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer  (STMIK)-LPMIK. Untuk jurusan yang
ada di LPMIK untuk bidang antara lain Sekretaris, Manajemen Perusahaan,
Manajemen Keuangan dan Perbankan, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang
pendidikan jenjang Extension sampai Diploma Satu di bawah Unit Lembaga
Pendidikan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK.
Dengan perkembangannya jumlah total mahasiswa yang terus
bertambah dari tahun ke tahun menuntut ketepatan dan ketelitian dalam
memberikan informasi yang tepat dan  akurat antar bagian yang ada serta
kepada mahasiswa. Perkembangan jumlah  total mahasiswa tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut : tahun  1998 jumlah mahasiswa 700, tahun 1999
jumlah mahasiswa 1300 sehingga diperlukan suatu sistem kerja yang cepat
sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Dalam proses penyelenggaraan kegiatan akademik, dituntut adanya
suatu kecepatan dan keakuratan  dalam pengolahan data mahasiswa.
Pengolahan data tersebut antara lain berupa pembuatan Daftar Nilai Studi,
Kartu Rencana Studi. Dalam pemrosesan ini sering dijumpai adanya kendala-
kendala seperti keterlambatan mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana Studi,
sulitnya mengontrol mata kuliah yang diambil mahasiswa, sehingga pemberian
data/informasi pada bagian lain menjadi  tidak sempurna. Ketidakakuratan data 
mengakibatkan pekerjaan lain juga terganggu, misalnya pembuatan Kartu Hasil
Studi yang mengalami keterlambatan.
 Salah satu kegiatan untuk  mendukung kegiatan akademis adalah
pembuatan Kartu Rencana Studi. Dalam pembuatan Kartu Rencana Studi
tersebut banyak ditemui kendala yaitu kekurangtelitian dalam pengisian  Form
Kartu Rencana Studi oleh mahasiswa dan ketidaktelitian Penasehat Akademik
dalam membimbing dan memeriksa isian Form Kartu Rencana Studi.
 Pembuatan rancangan sistem informasi pembuatan Kartu Rencana Studi
secara  online, membantu STMIK-LPMIK  dalam penanganan Kartu Rencana
Studi serta memberikan dukungan informasi dalam kegiatan pendidikan dan
pengajaran pada STMIK-LPMIK.

TEORI DASAR RANCANGAN SISTEM INFORMASI
Pengertian Sistem
 Ada dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
 Menurut Raymond Mc Leod (1993) sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. 
 Menurutnya, karakteristik dasar  elemen-elemen sistem secara umum
adalah input, transformasi, output, mekanisme kontrol dan tujuan. (Lihat
gambar 1).  
Gambar 1. Elemen-elemen Sistem (Raymond Mc Leod, 1993) 
Perancangan Sistem
 Pendekatan sistem terstruktur  menurut Jogiyanto (1990) adalah
pendekatan pengembangan sistem yang dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem sehingga hasil akhir
dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya baik
dan jelas.
 Setelah pendekatan sistem dipilih, langkah selanjutnya adalah
perancangan sistem secara global. Perancangan sistem secara global dibuat
untuk merepresentasikan sistem secara keseluruhan. Dalam merancang model
dari sistem informasi dibuat model fisik dan model logika.
 Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada  user
bagaimana kerja dari fungsi-fungsi pada sistem informasi secara logika. Model
logika dapat digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram. Sedang 
arus datanya dijelaskan menggunakan  data dictionary (kamus data). Untuk
menggambarkan kesatuan hubungan suatu  entity digunakan Entity Relational
Diagram (ERD), sedangkan model fisik menunjukkan pada  user bagaimana
penerapan sistem informasi tersebut bekerja secara fisik. Pengolahan data
pada sistem informasi berbasis komputer dalam pelaksanaannya membutuhkan
metode-metode dan prosedur-prosedur, dimana metode-metode dan prosedur-
prosedur tersebut merupakan bagian dari model informasi. Pada model
informasi akan didefinisikan urutan-urutan kegiatan yang ada untuk
menghasilkan output dari input yang ada.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem
 Siklus hidup pengembangan sistem adalah serangkaian aktivitas untuk
mengembangkan suatu sistem informasi yang baik dan sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan user sehingga menghasilkan sistem yang diinginkan.
Menurut Burch (1992) siklus hidup pengembangan sistem ini terdiri dari enam
tahapan proses, yaitu: perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan
sistem secara umum (konseptual),  evaluasi dan seleksi sistem, perancangan
sistem secara detail (fungsional),  dan implementasi. Empat tahap pertama
merupakan tahap awal pengembangan sistem, sedangkan dua tahap yang
berikutnya merupakan tahapan akhir pemgembangan sistem.
Setelah kondisi sistem dianalisa dan  dievaluasi, sistem yang diusulkan
dapat dirancang. Untuk tahap perancangan sistem menurut Jogiyanto (1990)
mempunyai dua tujuan utama, yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pengguna sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-
sasaran sebagai berikut:
a. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah diolah, metode-metode
harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta
mudah dipahami dan digunakan.
b. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perancangan sistem,
yang dilanjutkan pada tahap analisa sistem.
c. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung pengambilan
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci
untuk masing-masing komponen dari sistem informasi, yang meliputi data dan
informasi, penyimpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, personil,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

Informasi
 Perbedaan yang prinsip antara  data dan informasi adalah data
merupakan kenyataan atau fakta yang keberadaannya tidak dapat digunakan
langsung dalam proses pengambilan  keputusan, sedangkan informasi 
merupakan data yang telah diklasifikasikan serta diinterpretasikan. Sumber-
sumber informasi terbagi ke dalam sumber primer dan sumber sekunder.
Sistem Manajemen Database
Sistem Manajemen  Database menurut Courtney (1988) merupakan
kumpulan data yang saling berkaitan dan kumpulan program untuk mengakses
data tersebut. Pengumpulan data dilakukan untuk membentuk suatu database,
biasanya berisi informasi tentang suatu  enterprise atau organisasi. Tujuan
utama dari sistem manajemen database adalah menyediakan lingkungan yang
nyaman dan efisien untuk pengambilan informasi antar database. 
Desain  database dibuat sedemikian rupa untuk menangani informasi
yang benar dan besar yang senantiasa berkembang secara berkala. 
Manajemen data melibatkan pendefinisian  struktur penyimpanan informasi,
penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi, penggunaan
informasi terhadap kerusakan, pencegahan pengaksesan oleh orang yang tidak
berwenang. Karena sangat pentingnya suatu informasi bagi kebanyakan
organisasi maka database mempunyai nilai yang tinggi.
Tujuan sistem  database antara lain menghindari duplikasi dan inkonsistensi,
memudahkan akses data dan meningkatkan keamanan.

METODE PENELITIAN
Bagan alir prosedur pembuatan Kartu Rencana Studi dan bagian-bagian
yang terkait dengan sistem pembuatan Kartu Rencana Studi direpresentasikan.
Data yang diperoleh, dianalisis dan diolah dengan menggunakan bantuan Data
Flow Diagram yang terdiri dari Context Diagram, Data Flow Diagram Zero, Data
Flow Diagram Detail. Prosedur sistem yang lama  juga dianalisis dan dipelajari
untuk dibuat prosedur sistem yang baru atau prosedur sistem yang diusulkan. 

Sistem Pembuatan Kartu Rencana Studi (KRS) yang Sedang Berjalan
 Pada prosedur sistem pembuatan  Kartu Rencana Studi yang sedang
berjalan kegiatannya melibatkan bagian  Biro Administrasi & Akademik
Kemahasiswaan (BAAK).
Prosedur pengisian KRS diawali dengan mahasiswa menyerahkan
fotokopi tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko) ke bagian  Front Office
(FO), yang melayani informasi  dalam bidang Akademik dan Keuangan.
Kemudian FO memeriksa blanko dan memberikan  form KRS kepada
mahasiswa. Mahasiswa mengisi form KRS dan mengumpulkannya pada Ketua
Jurusan (Kajur), yang kemudian diperiksa dan disetujuinya, lalu diserahkan ke
BAAK. BAAK memeriksa dan menyetujuinya dan jika disetujui, KRS diserahkan
ke FO kembali untuk  diberikan kepada mahasiswa. Dan mahasiswa
memperbanyak KRS dan memberikan fotocopy KRS kepada FO untuk
diberikan kepada Kajur dan BAAK. Prosedur ini digambarkan pada gambar 2. 
Masalah Yang Dihadapi
 Dengan menganalisis aliran prosedurnya, maka dapat dilihat bahwa
sistem pembuatan KRS yang dilakukan  secara manual akan memakan waktu
yang lama melihat dari peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahunnya. Dan
juga dapat mengakibatkan kendala-kendala seperti:
•  Data tersebar atau keterasingan (isolasi) data sehingga akan sulit
menuliskan program-program aplikasi baru untuk mengambil data yang
sesuai.
•  Format dan struktur data tidak baku/seragam, seperti penulisan tidak sama
misal TU 41010 dituliskan tu 41010 atau Tu 41010 atau tU 41010 sehingga
integrasi data lebih sulit, lebih menghabiskan waktu dan biaya untuk
konversi data dan data tidak compatible.
•  Duplikasi data (data redundancy) sehingga sulit untuk meng-update data,
pemborosan memori dan keterkaitan antar data tidak jelas.
•  Keterlambatan mahasiswa dalam mengisi form KRS.
•  Kekurangtelitian dalam pengisian  form Kartu Rencana Studi oleh
mahasiswa seperti penulisan kode mata kuliah.
•  Ketidaktelitian Penasehat Akademik dalam membimbing dan memeriksa
isian form Kartu Rencana Studi.
•  Kontrol mata kuliah menjadi sangat sulit dan menghambat pemrosesan nilai
Kartu Hasil Studi (KHS).
Usulan rancangan sistem pembuatan Kartu Rencana Studi Online merupakan
sistem yang menerima masukan secara langsung dari lokasi masukan data.

PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Jika pada kondisi sistem saat ini, proses pembuatan Kartu Rencana
Studi (KRS) dilakukan secara manual maka pada sistem yang diusulkan aliran
dokumen datanya langsung diinput ke dalam komputer sehingga KRS dapat
langsung tercetak. Hal ini dapat mengefektifkan unjuk kerja dari bagian KRS.
Flow of document dari sistem yang diusulkan  dapat dilihat pada gambar 3.
Dimana kegiatannya dijelaskan sebagai berikut:
1. Mahasiswa memberikan tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko),
tanda pengenal lain (Kartu Mahasiswa) dan Formulir Rencana Studi (FRS)
yang telah diisi kepada Penasehat Akademik (PA).
2. PA memeriksa blanko dan FRS mahasiswa, kemudian diserahkan kembali
ke mahasiswa.
3. Mahasiswa mengisi KRS pada Unit Pengolahan Teknis (UPT) Komputer
dengan membawa FRS yang telah diperiksa oleh PA.
4. KRS dicetak di bagian UPT Komputer dan diberikan ke BAAK untuk
disetujui.
5. BAAK menyimpan duplikat KRS dan menyerahkan duplikat KRS yang satu
kepada PA dan KRS asli pada mahasiswa. 
Perancangan Aliran Informasi
Aliran informasi yang diusulkan digunakan sepenuhnya untuk
menunjang peningkatan pemakaian fasilitas  komputer yang terpusat yaitu
dengan menggunakan fasilitas  Lokal Area Network (LAN). Dengan
menggunakan fasilitas ini, maka terlihat adanya perubahan prosedur pengisian
KRS yang semula dilakukan secara manual maka kini datanya langsung diinput
ke UPT Komputer sehingga proses pencetakkan KRS dapat dilakukan dengan
cepat.
Dalam merancang aliran informasi seperti yang diutarakan di atas,
diperlukan alat bantu guna menggambarkan proses-proses yang ada dan aliran
data apa saja yang masuk dan keluar  dari proses tersebut, untuk menuju
terminator/sumber apa saja. Di samping itu diperlukan juga penggambaran data
store yang menyimpan data atau memberikan data.
Untuk menggambarkan aliran data digunakan DFD, dan untuk
menerangkan lebih detail dari aliran data pada DFD digunakan Kamus Data.

Gambaran global tentang darimana sistem memperoleh dan kemana sistem
akan memberikan data/informasi ditunjukkan dalam konteks diagram aliran data
berikut : 
Perancangan Database
Untuk merancang database secara  konseptual tentunya diperlukan
alat bantu, baik untuk menggambarkan keterhubungan antar data maupun
pengoptimalan rancangan database. Alat  bantu tersebut adalah Entity
Relationship Diagram, yang digunakan  untuk menggambarkan model data.
Sedangkan untuk mendapatkan database  yang baik diperlukan teknik
normalisasi. ERD dan normalisasi sistem yang diusulkan terdapat pada gambar
5 dan gambar 6. 
Penerapan Sistem
Kegiatan penerapan sistem yang dimaksud adalah proses pengadaan
sistem sampai terbentuknya sistem baru yang siap dioperasikan.
 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan  dalam kegiatan penerapan sistem
ini, yaitu masalah-masalah yang timbul pada saat pergantian sistem lama
dengan sistem yang baru. Adapun langkah-langkah penerapan yang perlu
dilakukan dalam pembentukan sistem  informasi yang baru adalah membuat,
program, pengumpulan dan perekaman data, instalasi komputer, pelatihan, uji
coba sistem, evaluasi sistem, perbaikan dan pengoperasian.
Kegiatan pembuatan program meliputi pembuatan program yang
merupakan penterjemahan hasil rancangan ke dalam bentuk yang dapat
dibaca, dimengerti dan menguji  program dengan menggunakan percobaan,
serta perbaikan program bila terjadi  kesalahan. Pembuatan program ini dapat
dilakukan oleh personil dari bagian pengembangan sistem.
 Kegiatan pengumpulan dan perekaman data merupakan kegiatan untuk
mempersiapkan data yang akan diolah sehingga sesuai dengan struktur logik
dari arsip sistem yang baru. 
 Instalasi komputer meliputi instalasi  hardware, software dan jaringan.
Spesifikasi minimal terminal komputer dan perangkat lunak yang diusulkan
adalah sebagai berikut: 
Server : Pentium II 450
              FDD 1.44 MB
              HDD 4 Giga
              Memori 64 MB
              Monitor SVGA
Workstation : 486DX100
                      Memori 1 MB
                       FDD 1.44 MB
                       Monitor SVGA
Perangkat lunak yang digunakan adalah MS. Access. Sedangkan topologi
jaringan yang akan diterapkan berbentuk bus, dengan 1 server dan 10
workstation.
Pelatihan diberikan kepada para pegawai bagian pengembangan
sistem, dan orang-orang yang akan berhubungan langsung dengan
pengoperasian sistem baru. Pelatihan ini mencakup cara penyiapan data yaitu
penyiapan data sampai pemasukkan data ke dalam komputer, pengolahan
data, pengoperasian data.
 Uji coba sistem dilakukan secara keseluruhan menggunakan data
sebenarnya. Tahap uji coba sistem ini dilakukan untuk menjamin agar sistem
yang dibentuk dapat menghasilkan informasi yang benar.
 Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap hasil uji coba, jika hasil uji coba
memiliki kesalahan-kesalahan maka dilakukan perbaikan. Evaluasi ini dilakukan
untuk mengetahui apakah sistem yang dibentuk sesuai dengan yang
diinginkan.
 Setelah dilakukan perbaikan dan modifikasi terhadap sistem yang dibuat,
maka sistem sudah dapat dioperasikan.
 



Minggu, 27 Maret 2011

welcome to my blog

welcome to our block hopefully with this blog could be a rope silaturrohim all my friends. sekerdar share information for a better future, by reading the insights we add more ...

we extend our welcome ...

adsensecamp

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates