PENDAHULUAN
Berawal dari sebuah lembaga pendidikan yang bernama Lembaga
Pendidikan Manajemen Informatika Komputer (LPMIK) yang didirikan pada
tahun 1996, sebagai gagasan Drs. Yusrodi Cipto Hadi Pranoto yang menangani
bidang Pendidikan Extension sampai Diploma I khususnya untuk jurusan
Sekretaris, Manajemen Perusahaan, Manajemen Keuangan dan Perbankan,
Komputer Akuntansi, Manajemen Informatika, Bahasa Inggris dan Bahasa
Jepang, dan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
kebutuhan tenaga terampil di bidang komputer maka berdiri Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)-LPMIK. Untuk jurusan yang
ada di LPMIK untuk bidang antara lain Sekretaris, Manajemen Perusahaan,
Manajemen Keuangan dan Perbankan, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang
pendidikan jenjang Extension sampai Diploma Satu di bawah Unit Lembaga
Pendidikan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK.
Dengan perkembangannya jumlah total mahasiswa yang terus
bertambah dari tahun ke tahun menuntut ketepatan dan ketelitian dalam
memberikan informasi yang tepat dan akurat antar bagian yang ada serta
kepada mahasiswa. Perkembangan jumlah total mahasiswa tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut : tahun 1998 jumlah mahasiswa 700, tahun 1999
jumlah mahasiswa 1300 sehingga diperlukan suatu sistem kerja yang cepat
sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Dalam proses penyelenggaraan kegiatan akademik, dituntut adanya
suatu kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data mahasiswa.
Pengolahan data tersebut antara lain berupa pembuatan Daftar Nilai Studi,
Kartu Rencana Studi. Dalam pemrosesan ini sering dijumpai adanya kendala-
kendala seperti keterlambatan mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana Studi,
sulitnya mengontrol mata kuliah yang diambil mahasiswa, sehingga pemberian
data/informasi pada bagian lain menjadi tidak sempurna. Ketidakakuratan data
Berawal dari sebuah lembaga pendidikan yang bernama Lembaga
Pendidikan Manajemen Informatika Komputer (LPMIK) yang didirikan pada
tahun 1996, sebagai gagasan Drs. Yusrodi Cipto Hadi Pranoto yang menangani
bidang Pendidikan Extension sampai Diploma I khususnya untuk jurusan
Sekretaris, Manajemen Perusahaan, Manajemen Keuangan dan Perbankan,
Komputer Akuntansi, Manajemen Informatika, Bahasa Inggris dan Bahasa
Jepang, dan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
kebutuhan tenaga terampil di bidang komputer maka berdiri Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)-LPMIK. Untuk jurusan yang
ada di LPMIK untuk bidang antara lain Sekretaris, Manajemen Perusahaan,
Manajemen Keuangan dan Perbankan, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang
pendidikan jenjang Extension sampai Diploma Satu di bawah Unit Lembaga
Pendidikan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK.
Dengan perkembangannya jumlah total mahasiswa yang terus
bertambah dari tahun ke tahun menuntut ketepatan dan ketelitian dalam
memberikan informasi yang tepat dan akurat antar bagian yang ada serta
kepada mahasiswa. Perkembangan jumlah total mahasiswa tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut : tahun 1998 jumlah mahasiswa 700, tahun 1999
jumlah mahasiswa 1300 sehingga diperlukan suatu sistem kerja yang cepat
sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Dalam proses penyelenggaraan kegiatan akademik, dituntut adanya
suatu kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data mahasiswa.
Pengolahan data tersebut antara lain berupa pembuatan Daftar Nilai Studi,
Kartu Rencana Studi. Dalam pemrosesan ini sering dijumpai adanya kendala-
kendala seperti keterlambatan mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana Studi,
sulitnya mengontrol mata kuliah yang diambil mahasiswa, sehingga pemberian
data/informasi pada bagian lain menjadi tidak sempurna. Ketidakakuratan data
mengakibatkan pekerjaan lain juga terganggu, misalnya pembuatan Kartu Hasil
Studi yang mengalami keterlambatan.
Salah satu kegiatan untuk mendukung kegiatan akademis adalah
pembuatan Kartu Rencana Studi. Dalam pembuatan Kartu Rencana Studi
tersebut banyak ditemui kendala yaitu kekurangtelitian dalam pengisian Form
Kartu Rencana Studi oleh mahasiswa dan ketidaktelitian Penasehat Akademik
dalam membimbing dan memeriksa isian Form Kartu Rencana Studi.
Pembuatan rancangan sistem informasi pembuatan Kartu Rencana Studi
secara online, membantu STMIK-LPMIK dalam penanganan Kartu Rencana
Studi serta memberikan dukungan informasi dalam kegiatan pendidikan dan
pengajaran pada STMIK-LPMIK.
TEORI DASAR RANCANGAN SISTEM INFORMASI
Pengertian Sistem
Ada dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
Menurut Raymond Mc Leod (1993) sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurutnya, karakteristik dasar elemen-elemen sistem secara umum
adalah input, transformasi, output, mekanisme kontrol dan tujuan. (Lihat
gambar 1).
Studi yang mengalami keterlambatan.
Salah satu kegiatan untuk mendukung kegiatan akademis adalah
pembuatan Kartu Rencana Studi. Dalam pembuatan Kartu Rencana Studi
tersebut banyak ditemui kendala yaitu kekurangtelitian dalam pengisian Form
Kartu Rencana Studi oleh mahasiswa dan ketidaktelitian Penasehat Akademik
dalam membimbing dan memeriksa isian Form Kartu Rencana Studi.
Pembuatan rancangan sistem informasi pembuatan Kartu Rencana Studi
secara online, membantu STMIK-LPMIK dalam penanganan Kartu Rencana
Studi serta memberikan dukungan informasi dalam kegiatan pendidikan dan
pengajaran pada STMIK-LPMIK.
TEORI DASAR RANCANGAN SISTEM INFORMASI
Pengertian Sistem
Ada dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
Menurut Raymond Mc Leod (1993) sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurutnya, karakteristik dasar elemen-elemen sistem secara umum
adalah input, transformasi, output, mekanisme kontrol dan tujuan. (Lihat
gambar 1).
Gambar 1. Elemen-elemen Sistem (Raymond Mc Leod, 1993)
Perancangan Sistem
Pendekatan sistem terstruktur menurut Jogiyanto (1990) adalah
pendekatan pengembangan sistem yang dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem sehingga hasil akhir
dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya baik
dan jelas.
Setelah pendekatan sistem dipilih, langkah selanjutnya adalah
perancangan sistem secara global. Perancangan sistem secara global dibuat
untuk merepresentasikan sistem secara keseluruhan. Dalam merancang model
dari sistem informasi dibuat model fisik dan model logika.
Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user
bagaimana kerja dari fungsi-fungsi pada sistem informasi secara logika. Model
logika dapat digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram. Sedang
Pendekatan sistem terstruktur menurut Jogiyanto (1990) adalah
pendekatan pengembangan sistem yang dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem sehingga hasil akhir
dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya baik
dan jelas.
Setelah pendekatan sistem dipilih, langkah selanjutnya adalah
perancangan sistem secara global. Perancangan sistem secara global dibuat
untuk merepresentasikan sistem secara keseluruhan. Dalam merancang model
dari sistem informasi dibuat model fisik dan model logika.
Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user
bagaimana kerja dari fungsi-fungsi pada sistem informasi secara logika. Model
logika dapat digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram. Sedang
arus datanya dijelaskan menggunakan data dictionary (kamus data). Untuk
menggambarkan kesatuan hubungan suatu entity digunakan Entity Relational
Diagram (ERD), sedangkan model fisik menunjukkan pada user bagaimana
penerapan sistem informasi tersebut bekerja secara fisik. Pengolahan data
pada sistem informasi berbasis komputer dalam pelaksanaannya membutuhkan
metode-metode dan prosedur-prosedur, dimana metode-metode dan prosedur-
prosedur tersebut merupakan bagian dari model informasi. Pada model
informasi akan didefinisikan urutan-urutan kegiatan yang ada untuk
menghasilkan output dari input yang ada.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem adalah serangkaian aktivitas untuk
mengembangkan suatu sistem informasi yang baik dan sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan user sehingga menghasilkan sistem yang diinginkan.
Menurut Burch (1992) siklus hidup pengembangan sistem ini terdiri dari enam
tahapan proses, yaitu: perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan
sistem secara umum (konseptual), evaluasi dan seleksi sistem, perancangan
sistem secara detail (fungsional), dan implementasi. Empat tahap pertama
merupakan tahap awal pengembangan sistem, sedangkan dua tahap yang
berikutnya merupakan tahapan akhir pemgembangan sistem.
Setelah kondisi sistem dianalisa dan dievaluasi, sistem yang diusulkan
dapat dirancang. Untuk tahap perancangan sistem menurut Jogiyanto (1990)
mempunyai dua tujuan utama, yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pengguna sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-
sasaran sebagai berikut:
a. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah diolah, metode-metode
harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta
mudah dipahami dan digunakan.
b. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perancangan sistem,
yang dilanjutkan pada tahap analisa sistem.
c. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung pengambilan
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci
untuk masing-masing komponen dari sistem informasi, yang meliputi data dan
informasi, penyimpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, personil,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.
Informasi
Perbedaan yang prinsip antara data dan informasi adalah data
merupakan kenyataan atau fakta yang keberadaannya tidak dapat digunakan
langsung dalam proses pengambilan keputusan, sedangkan informasi
menggambarkan kesatuan hubungan suatu entity digunakan Entity Relational
Diagram (ERD), sedangkan model fisik menunjukkan pada user bagaimana
penerapan sistem informasi tersebut bekerja secara fisik. Pengolahan data
pada sistem informasi berbasis komputer dalam pelaksanaannya membutuhkan
metode-metode dan prosedur-prosedur, dimana metode-metode dan prosedur-
prosedur tersebut merupakan bagian dari model informasi. Pada model
informasi akan didefinisikan urutan-urutan kegiatan yang ada untuk
menghasilkan output dari input yang ada.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem adalah serangkaian aktivitas untuk
mengembangkan suatu sistem informasi yang baik dan sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan user sehingga menghasilkan sistem yang diinginkan.
Menurut Burch (1992) siklus hidup pengembangan sistem ini terdiri dari enam
tahapan proses, yaitu: perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan
sistem secara umum (konseptual), evaluasi dan seleksi sistem, perancangan
sistem secara detail (fungsional), dan implementasi. Empat tahap pertama
merupakan tahap awal pengembangan sistem, sedangkan dua tahap yang
berikutnya merupakan tahapan akhir pemgembangan sistem.
Setelah kondisi sistem dianalisa dan dievaluasi, sistem yang diusulkan
dapat dirancang. Untuk tahap perancangan sistem menurut Jogiyanto (1990)
mempunyai dua tujuan utama, yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pengguna sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-
sasaran sebagai berikut:
a. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah diolah, metode-metode
harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta
mudah dipahami dan digunakan.
b. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perancangan sistem,
yang dilanjutkan pada tahap analisa sistem.
c. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung pengambilan
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci
untuk masing-masing komponen dari sistem informasi, yang meliputi data dan
informasi, penyimpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, personil,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.
Informasi
Perbedaan yang prinsip antara data dan informasi adalah data
merupakan kenyataan atau fakta yang keberadaannya tidak dapat digunakan
langsung dalam proses pengambilan keputusan, sedangkan informasi
merupakan data yang telah diklasifikasikan serta diinterpretasikan. Sumber-
sumber informasi terbagi ke dalam sumber primer dan sumber sekunder.
Sistem Manajemen Database
Sistem Manajemen Database menurut Courtney (1988) merupakan
kumpulan data yang saling berkaitan dan kumpulan program untuk mengakses
data tersebut. Pengumpulan data dilakukan untuk membentuk suatu database,
biasanya berisi informasi tentang suatu enterprise atau organisasi. Tujuan
utama dari sistem manajemen database adalah menyediakan lingkungan yang
nyaman dan efisien untuk pengambilan informasi antar database.
Desain database dibuat sedemikian rupa untuk menangani informasi
yang benar dan besar yang senantiasa berkembang secara berkala.
Manajemen data melibatkan pendefinisian struktur penyimpanan informasi,
penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi, penggunaan
informasi terhadap kerusakan, pencegahan pengaksesan oleh orang yang tidak
berwenang. Karena sangat pentingnya suatu informasi bagi kebanyakan
organisasi maka database mempunyai nilai yang tinggi.
Tujuan sistem database antara lain menghindari duplikasi dan inkonsistensi,
memudahkan akses data dan meningkatkan keamanan.
METODE PENELITIAN
Bagan alir prosedur pembuatan Kartu Rencana Studi dan bagian-bagian
yang terkait dengan sistem pembuatan Kartu Rencana Studi direpresentasikan.
Data yang diperoleh, dianalisis dan diolah dengan menggunakan bantuan Data
Flow Diagram yang terdiri dari Context Diagram, Data Flow Diagram Zero, Data
Flow Diagram Detail. Prosedur sistem yang lama juga dianalisis dan dipelajari
untuk dibuat prosedur sistem yang baru atau prosedur sistem yang diusulkan.
Sistem Pembuatan Kartu Rencana Studi (KRS) yang Sedang Berjalan
Pada prosedur sistem pembuatan Kartu Rencana Studi yang sedang
berjalan kegiatannya melibatkan bagian Biro Administrasi & Akademik
Kemahasiswaan (BAAK).
Prosedur pengisian KRS diawali dengan mahasiswa menyerahkan
fotokopi tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko) ke bagian Front Office
(FO), yang melayani informasi dalam bidang Akademik dan Keuangan.
Kemudian FO memeriksa blanko dan memberikan form KRS kepada
mahasiswa. Mahasiswa mengisi form KRS dan mengumpulkannya pada Ketua
Jurusan (Kajur), yang kemudian diperiksa dan disetujuinya, lalu diserahkan ke
BAAK. BAAK memeriksa dan menyetujuinya dan jika disetujui, KRS diserahkan
ke FO kembali untuk diberikan kepada mahasiswa. Dan mahasiswa
memperbanyak KRS dan memberikan fotocopy KRS kepada FO untuk
diberikan kepada Kajur dan BAAK. Prosedur ini digambarkan pada gambar 2.
sumber informasi terbagi ke dalam sumber primer dan sumber sekunder.
Sistem Manajemen Database
Sistem Manajemen Database menurut Courtney (1988) merupakan
kumpulan data yang saling berkaitan dan kumpulan program untuk mengakses
data tersebut. Pengumpulan data dilakukan untuk membentuk suatu database,
biasanya berisi informasi tentang suatu enterprise atau organisasi. Tujuan
utama dari sistem manajemen database adalah menyediakan lingkungan yang
nyaman dan efisien untuk pengambilan informasi antar database.
Desain database dibuat sedemikian rupa untuk menangani informasi
yang benar dan besar yang senantiasa berkembang secara berkala.
Manajemen data melibatkan pendefinisian struktur penyimpanan informasi,
penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi, penggunaan
informasi terhadap kerusakan, pencegahan pengaksesan oleh orang yang tidak
berwenang. Karena sangat pentingnya suatu informasi bagi kebanyakan
organisasi maka database mempunyai nilai yang tinggi.
Tujuan sistem database antara lain menghindari duplikasi dan inkonsistensi,
memudahkan akses data dan meningkatkan keamanan.
METODE PENELITIAN
Bagan alir prosedur pembuatan Kartu Rencana Studi dan bagian-bagian
yang terkait dengan sistem pembuatan Kartu Rencana Studi direpresentasikan.
Data yang diperoleh, dianalisis dan diolah dengan menggunakan bantuan Data
Flow Diagram yang terdiri dari Context Diagram, Data Flow Diagram Zero, Data
Flow Diagram Detail. Prosedur sistem yang lama juga dianalisis dan dipelajari
untuk dibuat prosedur sistem yang baru atau prosedur sistem yang diusulkan.
Sistem Pembuatan Kartu Rencana Studi (KRS) yang Sedang Berjalan
Pada prosedur sistem pembuatan Kartu Rencana Studi yang sedang
berjalan kegiatannya melibatkan bagian Biro Administrasi & Akademik
Kemahasiswaan (BAAK).
Prosedur pengisian KRS diawali dengan mahasiswa menyerahkan
fotokopi tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko) ke bagian Front Office
(FO), yang melayani informasi dalam bidang Akademik dan Keuangan.
Kemudian FO memeriksa blanko dan memberikan form KRS kepada
mahasiswa. Mahasiswa mengisi form KRS dan mengumpulkannya pada Ketua
Jurusan (Kajur), yang kemudian diperiksa dan disetujuinya, lalu diserahkan ke
BAAK. BAAK memeriksa dan menyetujuinya dan jika disetujui, KRS diserahkan
ke FO kembali untuk diberikan kepada mahasiswa. Dan mahasiswa
memperbanyak KRS dan memberikan fotocopy KRS kepada FO untuk
diberikan kepada Kajur dan BAAK. Prosedur ini digambarkan pada gambar 2.
Masalah Yang Dihadapi
Dengan menganalisis aliran prosedurnya, maka dapat dilihat bahwa
sistem pembuatan KRS yang dilakukan secara manual akan memakan waktu
yang lama melihat dari peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahunnya. Dan
juga dapat mengakibatkan kendala-kendala seperti:
• Data tersebar atau keterasingan (isolasi) data sehingga akan sulit
menuliskan program-program aplikasi baru untuk mengambil data yang
sesuai.
• Format dan struktur data tidak baku/seragam, seperti penulisan tidak sama
misal TU 41010 dituliskan tu 41010 atau Tu 41010 atau tU 41010 sehingga
integrasi data lebih sulit, lebih menghabiskan waktu dan biaya untuk
konversi data dan data tidak compatible.
• Duplikasi data (data redundancy) sehingga sulit untuk meng-update data,
pemborosan memori dan keterkaitan antar data tidak jelas.
• Keterlambatan mahasiswa dalam mengisi form KRS.
• Kekurangtelitian dalam pengisian form Kartu Rencana Studi oleh
mahasiswa seperti penulisan kode mata kuliah.
• Ketidaktelitian Penasehat Akademik dalam membimbing dan memeriksa
isian form Kartu Rencana Studi.
• Kontrol mata kuliah menjadi sangat sulit dan menghambat pemrosesan nilai
Kartu Hasil Studi (KHS).
Usulan rancangan sistem pembuatan Kartu Rencana Studi Online merupakan
sistem yang menerima masukan secara langsung dari lokasi masukan data.
PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Jika pada kondisi sistem saat ini, proses pembuatan Kartu Rencana
Studi (KRS) dilakukan secara manual maka pada sistem yang diusulkan aliran
dokumen datanya langsung diinput ke dalam komputer sehingga KRS dapat
langsung tercetak. Hal ini dapat mengefektifkan unjuk kerja dari bagian KRS.
Flow of document dari sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 3.
Dimana kegiatannya dijelaskan sebagai berikut:
1. Mahasiswa memberikan tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko),
tanda pengenal lain (Kartu Mahasiswa) dan Formulir Rencana Studi (FRS)
yang telah diisi kepada Penasehat Akademik (PA).
2. PA memeriksa blanko dan FRS mahasiswa, kemudian diserahkan kembali
ke mahasiswa.
3. Mahasiswa mengisi KRS pada Unit Pengolahan Teknis (UPT) Komputer
dengan membawa FRS yang telah diperiksa oleh PA.
4. KRS dicetak di bagian UPT Komputer dan diberikan ke BAAK untuk
disetujui.
5. BAAK menyimpan duplikat KRS dan menyerahkan duplikat KRS yang satu
kepada PA dan KRS asli pada mahasiswa.
Dengan menganalisis aliran prosedurnya, maka dapat dilihat bahwa
sistem pembuatan KRS yang dilakukan secara manual akan memakan waktu
yang lama melihat dari peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahunnya. Dan
juga dapat mengakibatkan kendala-kendala seperti:
• Data tersebar atau keterasingan (isolasi) data sehingga akan sulit
menuliskan program-program aplikasi baru untuk mengambil data yang
sesuai.
• Format dan struktur data tidak baku/seragam, seperti penulisan tidak sama
misal TU 41010 dituliskan tu 41010 atau Tu 41010 atau tU 41010 sehingga
integrasi data lebih sulit, lebih menghabiskan waktu dan biaya untuk
konversi data dan data tidak compatible.
• Duplikasi data (data redundancy) sehingga sulit untuk meng-update data,
pemborosan memori dan keterkaitan antar data tidak jelas.
• Keterlambatan mahasiswa dalam mengisi form KRS.
• Kekurangtelitian dalam pengisian form Kartu Rencana Studi oleh
mahasiswa seperti penulisan kode mata kuliah.
• Ketidaktelitian Penasehat Akademik dalam membimbing dan memeriksa
isian form Kartu Rencana Studi.
• Kontrol mata kuliah menjadi sangat sulit dan menghambat pemrosesan nilai
Kartu Hasil Studi (KHS).
Usulan rancangan sistem pembuatan Kartu Rencana Studi Online merupakan
sistem yang menerima masukan secara langsung dari lokasi masukan data.
PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Jika pada kondisi sistem saat ini, proses pembuatan Kartu Rencana
Studi (KRS) dilakukan secara manual maka pada sistem yang diusulkan aliran
dokumen datanya langsung diinput ke dalam komputer sehingga KRS dapat
langsung tercetak. Hal ini dapat mengefektifkan unjuk kerja dari bagian KRS.
Flow of document dari sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 3.
Dimana kegiatannya dijelaskan sebagai berikut:
1. Mahasiswa memberikan tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko),
tanda pengenal lain (Kartu Mahasiswa) dan Formulir Rencana Studi (FRS)
yang telah diisi kepada Penasehat Akademik (PA).
2. PA memeriksa blanko dan FRS mahasiswa, kemudian diserahkan kembali
ke mahasiswa.
3. Mahasiswa mengisi KRS pada Unit Pengolahan Teknis (UPT) Komputer
dengan membawa FRS yang telah diperiksa oleh PA.
4. KRS dicetak di bagian UPT Komputer dan diberikan ke BAAK untuk
disetujui.
5. BAAK menyimpan duplikat KRS dan menyerahkan duplikat KRS yang satu
kepada PA dan KRS asli pada mahasiswa.
Perancangan Aliran Informasi
Aliran informasi yang diusulkan digunakan sepenuhnya untuk
menunjang peningkatan pemakaian fasilitas komputer yang terpusat yaitu
dengan menggunakan fasilitas Lokal Area Network (LAN). Dengan
menggunakan fasilitas ini, maka terlihat adanya perubahan prosedur pengisian
KRS yang semula dilakukan secara manual maka kini datanya langsung diinput
ke UPT Komputer sehingga proses pencetakkan KRS dapat dilakukan dengan
cepat.
Dalam merancang aliran informasi seperti yang diutarakan di atas,
diperlukan alat bantu guna menggambarkan proses-proses yang ada dan aliran
data apa saja yang masuk dan keluar dari proses tersebut, untuk menuju
terminator/sumber apa saja. Di samping itu diperlukan juga penggambaran data
store yang menyimpan data atau memberikan data.
Untuk menggambarkan aliran data digunakan DFD, dan untuk
menerangkan lebih detail dari aliran data pada DFD digunakan Kamus Data.
Gambaran global tentang darimana sistem memperoleh dan kemana sistem
akan memberikan data/informasi ditunjukkan dalam konteks diagram aliran data
berikut :
Aliran informasi yang diusulkan digunakan sepenuhnya untuk
menunjang peningkatan pemakaian fasilitas komputer yang terpusat yaitu
dengan menggunakan fasilitas Lokal Area Network (LAN). Dengan
menggunakan fasilitas ini, maka terlihat adanya perubahan prosedur pengisian
KRS yang semula dilakukan secara manual maka kini datanya langsung diinput
ke UPT Komputer sehingga proses pencetakkan KRS dapat dilakukan dengan
cepat.
Dalam merancang aliran informasi seperti yang diutarakan di atas,
diperlukan alat bantu guna menggambarkan proses-proses yang ada dan aliran
data apa saja yang masuk dan keluar dari proses tersebut, untuk menuju
terminator/sumber apa saja. Di samping itu diperlukan juga penggambaran data
store yang menyimpan data atau memberikan data.
Untuk menggambarkan aliran data digunakan DFD, dan untuk
menerangkan lebih detail dari aliran data pada DFD digunakan Kamus Data.
Gambaran global tentang darimana sistem memperoleh dan kemana sistem
akan memberikan data/informasi ditunjukkan dalam konteks diagram aliran data
berikut :
Perancangan Database
Untuk merancang database secara konseptual tentunya diperlukan
alat bantu, baik untuk menggambarkan keterhubungan antar data maupun
pengoptimalan rancangan database. Alat bantu tersebut adalah Entity
Relationship Diagram, yang digunakan untuk menggambarkan model data.
Sedangkan untuk mendapatkan database yang baik diperlukan teknik
normalisasi. ERD dan normalisasi sistem yang diusulkan terdapat pada gambar
5 dan gambar 6.
Untuk merancang database secara konseptual tentunya diperlukan
alat bantu, baik untuk menggambarkan keterhubungan antar data maupun
pengoptimalan rancangan database. Alat bantu tersebut adalah Entity
Relationship Diagram, yang digunakan untuk menggambarkan model data.
Sedangkan untuk mendapatkan database yang baik diperlukan teknik
normalisasi. ERD dan normalisasi sistem yang diusulkan terdapat pada gambar
5 dan gambar 6.
Penerapan Sistem
Kegiatan penerapan sistem yang dimaksud adalah proses pengadaan
sistem sampai terbentuknya sistem baru yang siap dioperasikan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan penerapan sistem
ini, yaitu masalah-masalah yang timbul pada saat pergantian sistem lama
dengan sistem yang baru. Adapun langkah-langkah penerapan yang perlu
dilakukan dalam pembentukan sistem informasi yang baru adalah membuat,
program, pengumpulan dan perekaman data, instalasi komputer, pelatihan, uji
coba sistem, evaluasi sistem, perbaikan dan pengoperasian.
Kegiatan pembuatan program meliputi pembuatan program yang
merupakan penterjemahan hasil rancangan ke dalam bentuk yang dapat
dibaca, dimengerti dan menguji program dengan menggunakan percobaan,
serta perbaikan program bila terjadi kesalahan. Pembuatan program ini dapat
dilakukan oleh personil dari bagian pengembangan sistem.
Kegiatan pengumpulan dan perekaman data merupakan kegiatan untuk
mempersiapkan data yang akan diolah sehingga sesuai dengan struktur logik
dari arsip sistem yang baru.
Kegiatan penerapan sistem yang dimaksud adalah proses pengadaan
sistem sampai terbentuknya sistem baru yang siap dioperasikan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan penerapan sistem
ini, yaitu masalah-masalah yang timbul pada saat pergantian sistem lama
dengan sistem yang baru. Adapun langkah-langkah penerapan yang perlu
dilakukan dalam pembentukan sistem informasi yang baru adalah membuat,
program, pengumpulan dan perekaman data, instalasi komputer, pelatihan, uji
coba sistem, evaluasi sistem, perbaikan dan pengoperasian.
Kegiatan pembuatan program meliputi pembuatan program yang
merupakan penterjemahan hasil rancangan ke dalam bentuk yang dapat
dibaca, dimengerti dan menguji program dengan menggunakan percobaan,
serta perbaikan program bila terjadi kesalahan. Pembuatan program ini dapat
dilakukan oleh personil dari bagian pengembangan sistem.
Kegiatan pengumpulan dan perekaman data merupakan kegiatan untuk
mempersiapkan data yang akan diolah sehingga sesuai dengan struktur logik
dari arsip sistem yang baru.
Instalasi komputer meliputi instalasi hardware, software dan jaringan.
Spesifikasi minimal terminal komputer dan perangkat lunak yang diusulkan
adalah sebagai berikut:
Server : Pentium II 450
FDD 1.44 MB
HDD 4 Giga
Memori 64 MB
Monitor SVGA
Workstation : 486DX100
Memori 1 MB
FDD 1.44 MB
Monitor SVGA
Perangkat lunak yang digunakan adalah MS. Access. Sedangkan topologi
jaringan yang akan diterapkan berbentuk bus, dengan 1 server dan 10
workstation.
Pelatihan diberikan kepada para pegawai bagian pengembangan
sistem, dan orang-orang yang akan berhubungan langsung dengan
pengoperasian sistem baru. Pelatihan ini mencakup cara penyiapan data yaitu
penyiapan data sampai pemasukkan data ke dalam komputer, pengolahan
data, pengoperasian data.
Uji coba sistem dilakukan secara keseluruhan menggunakan data
sebenarnya. Tahap uji coba sistem ini dilakukan untuk menjamin agar sistem
yang dibentuk dapat menghasilkan informasi yang benar.
Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap hasil uji coba, jika hasil uji coba
memiliki kesalahan-kesalahan maka dilakukan perbaikan. Evaluasi ini dilakukan
untuk mengetahui apakah sistem yang dibentuk sesuai dengan yang
diinginkan.
Setelah dilakukan perbaikan dan modifikasi terhadap sistem yang dibuat,
maka sistem sudah dapat dioperasikan.
Spesifikasi minimal terminal komputer dan perangkat lunak yang diusulkan
adalah sebagai berikut:
Server : Pentium II 450
FDD 1.44 MB
HDD 4 Giga
Memori 64 MB
Monitor SVGA
Workstation : 486DX100
Memori 1 MB
FDD 1.44 MB
Monitor SVGA
Perangkat lunak yang digunakan adalah MS. Access. Sedangkan topologi
jaringan yang akan diterapkan berbentuk bus, dengan 1 server dan 10
workstation.
Pelatihan diberikan kepada para pegawai bagian pengembangan
sistem, dan orang-orang yang akan berhubungan langsung dengan
pengoperasian sistem baru. Pelatihan ini mencakup cara penyiapan data yaitu
penyiapan data sampai pemasukkan data ke dalam komputer, pengolahan
data, pengoperasian data.
Uji coba sistem dilakukan secara keseluruhan menggunakan data
sebenarnya. Tahap uji coba sistem ini dilakukan untuk menjamin agar sistem
yang dibentuk dapat menghasilkan informasi yang benar.
Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap hasil uji coba, jika hasil uji coba
memiliki kesalahan-kesalahan maka dilakukan perbaikan. Evaluasi ini dilakukan
untuk mengetahui apakah sistem yang dibentuk sesuai dengan yang
diinginkan.
Setelah dilakukan perbaikan dan modifikasi terhadap sistem yang dibuat,
maka sistem sudah dapat dioperasikan.
0 komentar:
Posting Komentar